Jakarta Seperti, pasien dengan gangguan Diabetes dan hipertensi
bipolar harus minum obat seumur hidup.
Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan kejiwaan, baik melalui wawancara dengan pasien dan keluarga penelitian atau terhadap seseorang yang diduga mengalami gangguan mental, spesialis kejiwaan akan mendiagnosa apa yang sakit.
Jika rasa sakit gangguan
bipolar, psikiater yang bertanggung jawab untuk pasien ini untuk memiliki kehidupan seperti orang normal. Salah satu bentuk pemberian obat.
"Berikan obat-obatan sebagai cara untuk mencegah episode manik atau depresi datang. Obat diambil secara terus menerus. Namun demikian, ada kalanya dosis berikutnya obat karena dosis yang lebih rendah," kata spesialis kejiwaan di Departemen Psikiatri, Fakultas Kedokteran / RSCM DR. dr. Amir Nurmiati SpKJ (K).
Menurut Nurmiati, obat yang dikonsumsi oleh orang-orang negara akan mengontrol bipolar mood stabilizer selama kedua negara manik pikiran (mood tiba-tiba berubah) atau depresi.
Penggunaan obat ini, menurut Nurmiati, seperti penderita hipertensi dan diabetes diambil alih hidupnya. "Hampir ketika dokter menyuruh saya untuk berhenti minum obat, pasien dapat berhenti minum obat," kata Nurmiati.
Selain mengambil obat, Presiden Asosiasi dokter Spesialis Jiwa Indonesia Danardi Sosrosumihardjo, SpKJ (K) menunjukkan bahwa pasien dengan gangguan bipolar akan diberikan ide dan kesadaran oleh psikiater.
"Jadi pasien dapat mengenali gejala-gejala gangguan bipolar adalah depresi atau manic. Jadi dia bisa mengendalikan diri," kata Danardi.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Penderita Bipolar Harus Minum Obat Seumur Hidup"
Post a Comment